Hakikat Manusia New Normal

hakikat new normal

Modernis.co, Lombok – Makhluk ciptaan Tuhan yang sangat sempurna di alam semesta ini adalah Manusia. Dengan akal yang dimilikinya, manusia dapat mengelaborasi segala kemampuan yang dimilikinya untuk merubah dunia dan akal-lah yang menjadi bagian yang sangat penting dan berperan besar dalam merubah peradaban manusia.

Akal juga yang membedakan antara manusia dan hewan. Seperti yang pernah diucapkan Aristoteles bahwa manusia adalah Animal rationale, yaitu manusia adalah binatang yang berfikir.

Di sisi lain manusia juga memiliki hakikat keberadaan di muka bumi ini. Oleh karena itu mencari pengertian hakikat manusia merupakan tugasnya metafisik dan lebih spesifik lagi dibahas dalam ilmu antropologi.

Hakikat manusia akan selalu berkaitan dengan tiga cabang filsafat antara lain ontologi berkaitan dengan unsur pokok yang membentuknya, epistemologi berkaitan dengan bagaimana manusia bisa mengenal satu sama lain antara hubungan dia sesama manusia. Sedangkan yang terakhir aksiologi berkaitan dengan pembahasan bagaimana etika kita sesama manusia dan Tuhan.

Dengan demikian hakikat manusia merupakan suatu bentuk rasa tanggung jawab sebagai makhluk sosial seperti yang dikatakan Thomas Hobbes (1651) dalam karyanya De Cive mengatakan Homo Homini Socius yaitu manusia adalah teman bagi sesama manusianya. Selain sesama manusia, hendaknya juga mengasah hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta.

Menurut Erick Fromm (2019) The Heart of Man: kejeniusan hati manusia untuk kebaikan dan kejahatan, manusia dijelaskan melalui dua sudut pandang. Pertama, manusia adalah binatang yang perlengkapan instingnya tidak sempurna. Kedua, manusia mempunyai kualitas mental atau mempunyai kecerdasan.

Disisi lain juga menjelaskan manusia memiliki dua sifat, yaitu:  manusia bersifat domba dan manusia itu bersifat serigala. Di sisi lain hakikat manusia adalah fitrah lahiriah yang harus dijalankan sesuai dengan hukum alam dan pedoman agama dari setiap manusia entah itu memiliki sifat yang suka di provokasi dan yang memiliki sifat seperti serigala.

Dengan demikian perlu kita pahami siapa saja manusia yang memiliki sifat serigala dan domba. Di dalam pembagian sifat tersebut menyebabkan ketimpangan sosial yang akan melahirkan kelas-kelas sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

Apabila kita melihat sebuah Negara saat ini tentu penguasa memiliki segala elemen untuk mengatur, menjaga, dan mengayomi masyarakat. Erick fromm mengatakan bahwa manusia serigala merupakan seseorang yang memiliki bakat untuk mengatur sehingga mampu memprovokasi kesadaran masyarakat. Masyarakat juga akan sentiasa mengikuti apa yang dikatakan oleh penguasanya.

Dewasa ini dunia mengalami krisis akibat pandemi  Covid-19. Setiap Negara berusaha meredam amukan  yang ditimbulkan oleh virus corona. Baik dari aspek ekonomi dan kesehatan maupun sosial. Sama halnya dengan pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan mulai dari social distancing, physical distancing, dan PSBB.

Semua kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah dalam menangani covid 19 masih ada evaluasi karena mengingat kasus di Indonesia terus meningkat.

Karena belum dapat diprediksi kapan akan berakhir pandemi ini dan begitu banyak kerugian Negara yang ditimbulkan selama PSBB. Oleh sebab itu pemerintah berupaya menerapkan  new normal sebagai alternatif dalam menghadapi pandemi ini. Tentu pemerintah mempunyai protocol kesehatan sesuai dengan arahan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selain itu kementerian dalam negeri juga mengeluarkan surat keputusan Nomor 440-830 tahun 2020 tentang pedoman tatanan normal baru produktif dan aman coronavirus disease 2019, diantaranya:

Pertama, tetap menerapkan pemeriksaan suhu tubuh (<37,5 derajat celcius) wajib di semua area dan di lokasi dimana dua orang atau lebih. Kedua, harus tetap menggunakan masker tanpa terkecuali. Ketiga, menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat.

Dengan adanya surat keputusan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri tersebut diharapkan nantinya masyarakat dapat mentaati aturan yang sudah di keluarkan oleh kementrian terkait serta mampu menerapkan segala bentuk protokol dalam menjalankan kehidupan baru, tanpa terkecuali.

Berdasarkan demikian apakah sifat alamiah dasar manusia akan berubah seiring dengan fenomena yang terjadi saat ini, atau justru akan menambahkan keganasan dari sifat serigala yang dimiliki oleh setiap manusia.

Oleh: Muhammad Hendra (Aktivis IMM Fastco)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment